acak

acak

Senin, 28 November 2011

ORGANISASI PROYEK

Nama:Muhammad Adam
Kelas:1DB11
NPM:34111735
Mata Kuliah:Manajemen Umum



ORGANISASI PROYEK

I.  ORGANISASI

1.1.  Konsep Organisasi

Menurut Max Weber sebuah organisasi dapat dikatakan sebagai Organisasi Ideal apabila organisasi tersebut mengenal adanya :
·         Spesialisasi
·         Tingkatan berjenjang
·         Berdasarkan prosedur kerja
·         Hubungan yg bersifat impersonal
·         Promosi berdasarkan kompetensi
Sebuah organisasi dapat disebut efektif bila :
·         Harus dapat memahami tujuan proyek
·         Mengetahui keberadaan orang-orang yang akan terlibat dalam proyek
·         Mempublikasikan informasi mengenai tim proyek seawal mungkin
·         Penentuan pendelegasian tugas dan wewenang
·         Pengelompokan anggota tim atas dasar fungsinya dalam proyek
Bentuk lain dari pembagian atau pengelompokan teori-teori organisasi adalah konsepsi prespektif yang ditemukan oleh Edgar Huse dan James Bowditch. Pada aslinya konsep perspektif ini digunakan kelompok manajemen didekati dari teori system. Akan tetapi inti pembahasannya dapat dipergunakan pula untuk bahasan-bahasan organisasi. Itulah sebabnya berikut ini dikemukakan konsep prespektif tersebut.
a.      Prespektif I
Intinya sama dengan paham tradisional yang melihat organisasi atau manajemen dari prespektif rancangan yang berstruktur. Aliran-aliran prespektif ini hanya memikirkan isu-isu tentang bagaimana organisasi seharusnya disusun, fungsi-fungsi yang seharusnya dijalankan , siapa yang seharusnya menjadi pemimpin dan bawahan, dan gaya kepemimpinan apa yang harus dijalankan.
Ada tiga komponen yang terkandung dalam prespektif, yaitu :
1. Aliran prinsip-prinsip universal dari manajemen atau organisasi.
2. Aliran struktural.
3. Aliran manajemen ilmiah.
Aliran Prinsip Universal, berpijak pada pendapat Henri Fayol yang menyatakan bahwa sesuatu organisasi itu diatur berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
·         Adanya pengembangan kerja
·         Adanya otoritas dan tanggung jawab
·         Adanya disiplin
·         Adanya kesatuan komando
·         Adanya kesatuan pengarahan
·         Adanya system pengkajian
·         Adanya sentralisasi
·         Adanya jenjang pengawasan
Aliran Strukrural, berdasarkan pendapat dari Max Weber, organisasi suatu tatanan birokrasi yang berstruktur yang melangsungkan kegiatannya sesuai dengan aturan-aturan.
Aliran Manajemen Ilmiah, yang dipelopori oleh Frederick W Taylor memberikan lebih banyak penekanan pada pengukuran kerja yang dilakukan oleh para pekerja dibandingkan dari prinsip-prinsip organisasinya sendiri.



b.      Prespektif II
Huse dan Browdrich menanamakan prespektif ini dengan aliran pekerjaan (work-flow). Operasi ini mempergunakan teknik-teknik yang kemudian dikenal sebagai riset operasional. Adapun cirri-ciri dari riset operasional ini antara lain :
·         Melakukan formulasi persoalan
·         Menyusun konstruksi model matematis untuk menampilkan suatu system yang sedang dipelajari
·         Menarik suatu kesimpulan dari model yang disusun tersebut
·         Menguji model dan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik model tersebut
·         Menetapkan control atas kesimpulan-kesimpulan yang diambil
·         Mengambil kesimpulan itu untuk melaksanakan implementasi

ORGANISASI PROYEK

2.1 Jenis-jenis Organisasi Proyek

Telah disebutkan sebelumnya bahwa organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan. Adapun unsur-unsur konsep manajemen proyek yang berkaitan erat dan perlu dicerminkan dalan struktur organisasi berkisar pada :
a.       Arus vertikal disamping horizontal.
b.      Penanggung jawab tunggal atas terselenggaranya proyek
c.       Pendekatan dalam perencanaan dalam implementasi
Kebutuhan mendasar yang harus dipertimbangkan dalam pembentukan organisasi proyek
1.      Clarification of Roles & Relationships (Klarifikasi/kejelasan atas Tanggung Jawab dan Hubungan Kerja)
2.      Efficiency and economy (Faktor efisiensi dan ekonomi)
3.      Classification of mission, goals, and objective (Kejelasan misi, tujuan dan sasaran)
4.      Clarification of individual and organizational tasks (Kejelasan tugas individu dan organisasi)
5.      Encouragement of employee decision making and rapid customer response (Mendukung pengambilan keputusan dan respon yang cepat kepada pelanggan)
6.      Sense of stability and adaptability (Suasana yang stabil dan kemampuan beradaptasi)
7.      Encouragement of innovation and development (Mendukung Inovasi dan Pengembangan)
Pendekatan yang diperlukan untuk membahas struktur organisasi proyek dalam dengan mengindentifikasi dan menganalisis struktur organisasi yang digolongkan menjadi :
a.       Organisasi Proyek Fungsional  (OPF) dengan variasinya, yaitu Organisasi Proyek Koordinator (OPK) dan Organisasi Proyek Expenditur (OPE).
Gambar 1. Struktur Organisasi Fungsional Sederhana
Gambar 2. Struktur Organisasi Fungsional Kompleks
Keuntungan :
·         Adanya fleksibelitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan
·         Orang-orang dengan keahlian tertentu dapat ditugaskan dibanyak proyek yang berbeda
·         Orang-orang dengan keahlian berbeda dapat dikelompokkan ke dalam satu group untuk berbagi pengetahuan & pengalaman yang bermanfaat bagi pemecahan masalah teknis
·         Divisi fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi bila para personel keluar dari proyek atau organisasi induk
·         Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir bagi mereka yang mempunyai keahlian2 tertentu









Tidak ada komentar:

Posting Komentar